Hari ini kita hidup pada zaman yang disebut sebagai zaman milenial. Zaman yang jauh berbeda dari yang dialami oleh nenek moyang kita terdahulu.
Apa yang kita temui sekarang belum ada pada zaman mereka dulu. Sebaliknya, banyak hal yang dulu mereka temui sudah sangat langka atau bahkan tak bisa lagi kita temukan.
Banyak hal yang berubah. Mulai dari lingkungan, fasilitas yang tersedia, hingga gaya hidup ataupun kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Salah satu hal baru yang dapat kita jumpai di zaman ini adalah keberadaan media sosial.
Dulu, orang-orang bersosialisasi secara langsung. Satu sama lain saling bertemu, saling bertatap wajah, dan informasi yang diberikan tersampaikan langsung dari mulut ke telinga tanpa menggunakan media apa pun.
Akan tetapi, kondisi tersebut menjadikan proses komunikasi itu menjadi terbatas. Karena harus bertemu secara langsung, maka jangkauannya hanya sebatas orang-orang yang berada di sekitar. Kalaupun ingin menjangkau orang-orang yang lebih jauh, maka diperlukan waktu, tenaga, bahkan biaya yang tidak sedikit.
Bagaimana dengan sekarang? Ya, semua orang bisa terhubung dan saling berkomunikasi dengan sangat mudah. Meski terpisah jarak ribuan kilometer, komunikasi bisa tetap berjalan dengan lancar. Informasi yang disampaikan pun bisa diterima dalam sekejap.
Sejarah Kemunculan Media Sosial
Berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari Wikipedia, perkembangan media sosial bermula dari penemuan Sistem papan buletin pada tahun 1978. Sistem ini memungkinkan orang-orang untuk dapat saling terhubung melalui surat elektronik. Saat itu, prosesnya masih berlangsung pada saluran telepon yang terhubung dengan modem.
Seiring perkembangan teknologi, muncullah situs-situs jejaring sosial seperti Friendster yang saat itu menjadi booming sejak tahun 2002. Disusul dengan kemunculan LinkedIn, MySpace, Facebook, Twitter, Instagram, dan lain-lain sebagaimana yang kita kenal sekarang.
Pertumbuhan berbagai situs jejaring sosial di atas terus mengalami perkembangan yang cukup pesat dari tahun ke tahun.
Pengguna yang tadinya hanya berasal dari satu negara, merambat hingga ke negara-negara sekitarnya bahkan menjangkau seluruh dunia. Jumlah penggunanya pun terus mengalami pertambahan hingga mencapai jutaan bahkan milyaran orang.
Dunia Kedua
Dengan semakin maraknya situs jejaring sosial, serta keberadaan teknologi internet yang terus berkembang, media sosial seakan-akan menjelma menjadi dunia baru.
Kemampuannya untuk menjangkau semua orang di berbagai tempat membuatnya bisa diakses oleh siapa saja. Ditambah lagi dengan waktu online yang berlangsung terus-menerus selama 24 jam setiap hari menjadikan para penggunanya bisa masuk ke sana kapan saja.
Akibatnya, keberadaan media sosial pun memberikan ruang baru yang bisa diisi oleh siapa saja dan kapan saja. Di sana, mereka bisa saling bertukar informasi nyaris tanpa batas.
Baca Juga: Sistem Keamanan Canggih Ini Mampu Mencegah Serangan Terorisme Pada Masjid Di Seluruh Dunia
Bagaimana Nasibnya di Masa Depan?
Sebagaimana yang sudah kita bahas sebelumnya, kehadiran situs jejaring sosial yang terus menggurita memiliki dampak yang luar biasa.
Tak hanya mampu membuat orang-orang dapat saling terhubung dengan mudah, ia pun seakan-akan menjadi dunia baru dengan jumlah penduduk yang terus bertambah dari waktu ke waktu.
Akan tetapi, kita tak pernah bisa tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Bisa jadi ia akan terus berkembang dan berubah hingga menjadi dunia utama bagi para manusia. Atau jangan-jangan, dunia tersebut akan mengalami kiamat lebih dulu sebelum kiamat di dunia yang sesungguhnya.
Apa sebabnya? Tak ada yang bisa memastikan. Namun banyak sekali kemungkinan yang bisa terjadi.
Nah, menurut kamu, apa yang akan terjadi kedepannya nanti dengan dunia media sosial saat ini?