Bagi anak muda, tantangan terbesar dalam memulai bisnis yaitu soal gimana langkah awalnya. Pastinya kebanyakan dari kamu bakal mikir setengah mati soal detail apa aja yang mesti kamu lakuin.
Ujungnya, yang semangat memulai bisnis, banyak mengalami stres. Mereka ngerasa ada banyaknya to-do list yang harus dilakukan sekaligus. Siapin ini lah, itu lah. Pokoknya super ribet.
Realitas itu sebenarnya wajar bagi siapa aja yang baru memulai terjun ke ranah bisnis. Namun dengan sedikit perencanaan, bukan hal sulit buat memulai bisnis kamu. Yang terpenting adalah kamu harus percaya dengan proses. Serta jangan ketinggalan, kamu mesti all-out dalam proses tersebut.
Jadi, kalau kamu udah siap komitmen dengan proses yang harus kamu jalanin. Kamu pasti bakalan siap buat memulai bisnis dengan 6 langkah di bawah ini.
1. Jangan males buat riset pasar dan kompetitor kamu
“Duh ngapain, harus riset-riset segala, langsung eksyen aja lah. Langsung jualan!”.
Justru, riset itu adalah eksyen alias eksekusi paling fundamental dalam kamu memulai bisnis. Ya, sebelum terjun dalam bidang bisnis yang kamu pilih. Kamu harus paham betul industri di dalamnya.
Meskipun ide bisnis kamu super unik, kamu harus paham betul para calon kompetitor bisnismu. Ingat ini. Kamu berpikir ide bisnis kamu brilian dan unik, tapi bisa jadi orang lain juga punya ide yang sama ama kamu. Kalau kamu engga bisa ngasih sesuatu yang lebih baik dan lebih murah. Kayaknya kamu harus mikir ulang buat “main” di bidang bisnis tersebut.
Jadi selain unik, kamu juga mesti ngasih values lebih dibandingkan para kompetitor.
Kamu juga mesti netapin target pasar kamu. Apakah ibu-ibu muda, anak kuliahan, anak skater atau akhwat komunitas hijrah, dan sebagainya. Target konsumen ini, yang bakal jadi fokus kamu dalam pengambilan keputusan bisnis.
Produk maupun promosi yang kamu buat harus klop dengan target pasar. Kamu harus pastiin kalau bisnis tersebut bukan berdasar “apa yang kamu mau”, tapi harus karena “apa yang konsumen mau”.
Riset ini penting agar kamu paham betul perihal keputusan membeli dari konsumen. Sehingga perencanaan bisnis kamu berfokus pada hal tersebut
2. Pastiin dokumen-dokumen bisnis kamu lengkap
Nah ini, mungkin terdengar ribet buat kamu. Tapi kalau hal ini engga dipersiapkan dengan baik, bisa bikin bisnis kamu ke depannya berabe. Kamu juga bakal ngejalanin bisnis kamu dengan lebih aman dan nyaman.
Seenggaknya ada 12 macam dokumen idealnya dimiliki para pebisnis.
1.Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
2.NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
3.Izin Usaha Dagang
4.Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
5.Surat Izin Prinsip
6.Surat Izin Usaha Industri (SIUI)
7.Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
8.Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
9.Tanda Daftar Industri (TDI)
10.HO/ Surat Izin Gangguan
11.Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
12.Izin BPOM (khusus bisnis makanan)
Tentunya engga semuanya harus kamu miliki sekaligus. Pelajari terlebih dahulu mengenai legalitas dokumen tersebut. Lalu proses terlebih dahulu yang paling kamu butuhkan, sesuai bisnis yang bakal kamu jalanin.
Baca Juga: 9 Kebiasaan Rutin Di Malam Hari Buat Meningkatkan Produktivitas Dan Kualitas Hidup Kamu
3. Ketahui, dekati, dan gaet sumber modal atau pendanaan untuk memulai bisnis kamu
Tahapan awal memulai bisnis tentunya kamu butuh uang. Pastinya kamu juga engga akan langsung punya modal besar di awal.
Sebagian besar pebisnis pemula menganggap ini sebagai batu penghalang. Namun ada beberapa opsi agar kamu engga ngerasa sendirian dalam permasalahan modal ini.
Pertama adalah ngajak kerja sama teman atau keluarga terdekat sebagai investor awal. Yakinkan bisnis kamu kepada mereka, kalau perlu presentasiin dengan mantap kerennya proyeksi bisnis tersebut. Kalau mereka tertarik, kemungkinan mereka bakal “membantu” ngasih modal awalmu. Selain itu, kamu juga secara engga langsung udah punya rekan dalam berbisnis.
Kalau masih belum cukup, kamu bisa ikut mengajukan bantuan modal usaha, baik dari pemerintah atau swasta.
Perihal bantuan modal, di era digitalisasi dan startup seperti saat ini juga dikenal istilah Angel Investor dan Venture Capitalist.
FYI, Angel Investor biasanya individu sukses (banyak uang) yang berinvestasi di tahap awal sebuah startup. Apabila mereka tertarik pada bisnis kamu, biasanya mereka akan berinvestasi menggunakan “kocek”nya sendiri. Mereka juga bisa memutuskan apa ikutan terlibat dalam perusahaan atau sekedar menyuntik pendanaan aja.
Venture Capitalist, adalah investor-investor profesional yang fokus utamanya memberikan pendanaan buat perusahaan baru yang potensial. Mereka akan lebih jauh masuk ke dalam bagian manajemen, dan tentunya ikut terlibat secara aktif mengembangkan bisnis tersebut secara masif. Biasanya mereka akan melirik perusahaan baru yang sudah terkenal atau mendapatkan berbagai publisitas media.
Setelah tau berbagai sumber di atas, kamu jadi paham berbagai kategori yang bakal calon partner pemberi modalmu. Jangan lupa, buat rancangan anggaran serta pengeluaran yang baik.
4. Pahami betul berbagai resiko yang bakal kamu hadapi
Niat memulai bisnis memang mudah namun di lapangan kamu bakal ketemu berbagai tantangan. Jadi kamu harus mengetahui secara detail resiko apa aja yang ada di bidang bisnismu.
Artinya kamu harus menjabarkan resiko beserta pencegahannya. Coba lihat kembali business plan kamu. Lalu tanyain sama diri sendiri sejumlah pertanyaan.
“Gimana kalau …?”
“Apa yang bakal terjadi kalau …?”
Sebagai pebisnis tentunya kamu harus optimis, namun kamu juga mesti mikirin worst case scenarios dalam bisnismu. Pikirkan juga, seberapa sering resiko itu bakal terjadi. Kamu pastinya ke depan bakal berhadapan dengan berbagai faktor yang belum kamu ketahui. Jadi, cukup buat asumsi aja, kamu engga perlu secara tepat dan ilmiah mengkategorikan resiko (yang mungkin terjadi) tersebut.
Buat daftar resikonya, cari pula solusinya. Pembahasan soal resiko ini harus dilakukan di awal memulai bisnis. Karena ini dapat mencegah terjadinya kerusakan besar khususnya secara finansial yang bisa aja terjadi pada perusahaan kamu.
5.Timing is Important! Rencanakan peluncuran bisnis kamu di waktu yang tepat
Timing dalam memulai bisnis itu penting banget. Saat lagi rame para penjual bisnis online, itu bisa jadi saat yang pas banget kamu memulai bisnis perusahaan ekspedisi. Atau menjelang bulan Ramadan bisa jadi momentum yang pas kamu buka usaha katering buat berbuka dan sahur.
Seringkali pebisnis gagal menawarkan produk pada konsumen. Hal itu terjadi bukan karena apa yang ditawarkannya itu jelek. Tapi bisa jadi dia menawarkannya di waktu yang engga tepat. Sebagai pemilik usaha kamu wajib tau dan memprediksi kapan produk dan jasa kamu miliki bisa dijual laris manis pada calon konsumen.
Jadikan momentum tertentu sebagai waktu yang tepat bikin bisnismu melambung tinggi.
Baca Juga: 8 Alasan Yang Bakal Jadi Penghalang Kamu Buat Sukses di Usia Muda
6. Jangan sendirian jalanin bisnis, cari bantuan atau teman yang klop buat ngembangin visi kamu
Buat kamu yang udah merit, rasanya bisnis bakalan asyik dijalanin ama pasangan. Tapi buat yang masih jadi single fighter, kamu harus cari partner. Jangan sendirian. Apa yang dilakukan secara bersama-sama bakalan lebih mudah dan efektif pergerakannya dibandingkan dilakukan sendiri.
Maksud dari bantuan di sini, engga terbatas pada partner bisnis aja sih. Tapi lebih luas lagi, bisa juga datang dari bantuan staf atau ahli di bisnis kamu. Saat kamu jalanin proses bisnis ini usahakan kamu memiliki coach berpengalaman yang bisa ngarahin bisnis kamu.
Kamu bisa menyisihkan anggaran buat rekrut ahli yang bisa bantu ngebesarin bisnis kamu. Misal kamu kerja sama bareng freelancer atau fulltimer buat beresin beberapa pekerjaan yang engga bisa sepenuhnya kamu handle.
Coba deh kamu mulai fokus dan jalanin 6 langkah di atas. Semuanya engga akan bisa langsung ideal kok, pasti butuh proses. Cuma inget, balik lagi pada keseriusan dan all-out nya kita pada proses tersebut.
Selamat berjuang memulai bisnis. Cheers!