Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Keistimewaan yang terdapat pada bulan Ramadhan tidak dapat ditandingi oleh bulan apa pun selainnya.
Banyak hal berbeda yang bisa kita dapati pada bulan Ramadhan. Tidak hanya keberkahan dan balasan amal yang Allah lipat gandakan, perbedaan tersebut juga dapat kita lihat pada kebiasaan orang-orang.
Di bulan Ramadhan, banyak orang tiba-tiba menjadi rajin ibadah. Yang tadinya mungkin tidak pernah berpuasa di bulan-bulan lain, di bulan Ramadhan mereka jadi berpuasa, karena memang hal tersebut sudah menjadi kewajiban.
Namun tak hanya itu, orang-orang yang tadinya jarang melakukan shalat malam kemudian menjadi sangat rajin mengerjakannya. Termasuk juga mereka yang tadinya malas membaca Al-Qur’an pun berubah menjadi sangat rajin dan tekun membacanya sepanjang hari.
Bahkan orang-orang yang tadinya pelit dan enggan berbuat baik juga seketika berubah menjadi sangat dermawan, enteng bersedekah, dan berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan.
Itulah keistimewaan-keistimewaan yang biasa kita temui di bulan Ramadhan. Semuanya berubah dari berbagai sisi. Tak terkecuali juga dalam hal berpakaian. Mereka yang tadinya suka berpakaian seksi pun ikut-ikutan mengenakan kerudung.
Akan tetapi, di balik semua keistimewaan itu, terdapat keprihatinan yang mengiringinya.
Bagaimana tidak, semua hal-hal baik yang biasa kita jumpai di bulan Ramadhan tersebut berubah drastis setelah Ramadhan pergi.
Mereka yang tadinya mampu menahan diri dan emosinya dengan adanya kewajiban berpuasa, kini tak dapat lagi melakukan hal yang sama. Mereka yang ketika Ramadhan sangat rajin shalat malam pun sekarang kembali tertidur pulas sebagaimana malam-malam sebelumnya.
Sudah menjadi hal yang lumrah pula jika pada bulan Ramadhan kita melihat masjid-masjid penuh sesak oleh jamaah. Namun seusai Ramadhan, masjid-masjid tersebut menjadi sangat sepi. Padahal, semestinya masjid menjadi tempat yang selalu ramai, karena ia selalu digunakan untuk shalat 5 waktu setiap hari dan aktifitas-aktifitas lainnya.
Ramadhan adalah Bulan Perbaikan
Bulan Ramadhan adalah momen istimewa yang semestinya kita jadikan sebagai bulan untuk melakukan perbaikan. Karena di bulan tersebut, kita digembleng untuk menjadi hamba yang taat dan rajin beribadah.
Semua umat muslim yang tadinya tidak pernah berpuasa, dipaksa untuk bersama-sama melaksanakan puasa. Tidak cuma itu, kondisi yang sedemikian rupa pun akan melatih kita untuk terbiasa melaksanakan amal ibadah lainnya secara rutin.
Dengan kondisi tersebut, semestinya yang terjadi adalah ibadah kita setelah usai Ramadhan menjadi lebih meningkat dibandingkan sebelum Ramadhan. Karena kita sudah berlatih selama sebulan penuh untuk mengamalkan beragam amal kebaikan sebagai rutinitas harian.
Hal tersebut bisa terjadi jika kemarin kita benar-benar mengoptimalkan Ramadhan untuk meningkatkan ibadah serta berlatih membiasakan diri melakukan amal-amal kebaikan. Namun jika kita menjalani Ramadhan dengan biasa-biasa saja, maka setelah Ramadhan tidak ada perubahan yang terjadi. Bahkan bisa jadi justru lebih buruk dari sebelumnya.
Baca Juga: Mengalami 7 Hal Ini? Waspada! Itu Pertanda Imanmu Sedang Lemah
Masih Ada Kesempatan
Meski Ramadhan telah pergi, bukan berarti kita tak punya lagi kesempatan untuk berbuat kebaikan.
Memang kita tidak akan mendapatkan keistimewaan sebagaimana halnya ketika bulan Ramadhan, namun tentu Allah tak akan pernah berlaku zhalim kepada hambaNya. Apa pun kebaikan yang kita kerjakan, pasti akan diberi balasan.
Maka tetaplah rajin beribadah. Teruslah lakukan amal-amal kebaikan sepanjang hari. Tak perlu menunggu Ramadhan tahun depan. Karena kita sendiri pun tak pernah tahu, apakah nanti Allah masih memberi kesempatan untuk bertemu dengan Ramadhan berikutnya.